Sahira, si Gadis Kecil Dengan Impian Besar

    Sahira Putri Kasih atau yang biasa dipanggil Sahira, gadis remaja berumur 13 tahun yang harus melewati masa-masa sulit dalam hidup nya selama ia menjadi remaja. 

    Dalam hidup, masalah pasti akan terus berdatangan satu persatu. Beberapa bulan yang lalu, Tuhan mengambil ibunda tercinta. Orang yang telah melahirkan Sahira telah pergi untuk selama nya. Ibu Sahira meninggal karena menderita penyakit virus Covid-19 yang sedang merebak saat ini. Hal itu benar-benar meninggalkan bekas memori yang buruk bagi Sahira.

    Sahira selalu terlihat murung, ditambah lagi sekolah harus dijalankan melalui media online dari rumah. Sahira tidak bisa bersosialisasi & bertemu teman-teman sebagai pengalihan atas rasa sedihnya. Nilai Sahira juga jadi turun karena tidak fokus saat belajar, Sahira tidak memiliki semangat sama sekali. Pandemi ini benar-benar membuat Sahira merasa bahwa hidupnya telah hancur. 

    Tapi, disaat-saat Sahira sedang terpuruk, ada ayah yang tetap terlihat tegar demi menyemangati Sahira. Ayah berkata, “Sahira, jangan sedih terus, dong. Ada ayah disini. Ayah bakal selalu ada buat Sahira. Hidup itu memang ga selama nya tentang bahagia, akan ada saat nya kita merasa sedih, tapi kita juga ga boleh terlalu lama berada dalam kesedihan. Kalau Sahira lagi merasa terpuruk, Sahira harus ingetin diri Sahira sendiri 'aku ga boleh begini terus, aku harus berubah jadi lebih baik. Aku harus belajar yang rajin, supaya nanti ibu disana bangga sama aku!'”

    Sahira menghapus air matanya dan tersenyum, lalu mengangguk sebagai jawaban. Mulai sejak saat itu, Sahira menjadi lebih giat dalam belajar. Semua itu dilakukan demi kedua orang tua dan diri nya sendiri. Sekarang, Sahira selalu menjadi juara di kelas. Sahira akan terus mempertahankan semua kerja kerasnya. Target Sahira sekarang adalah mendapatkan beasiswa untuk sekolah diluar negeri.

    Sahira berharap dengan semua pencapaian nya saat ini, ibu nya disana bisa merasa bangga pada nya. Sahira juga berharap semoga diatas sana, ibu nya bisa melihat nya dan mengatakan “Aku bangga memiliki anak seperti Sahira!”


— Karya tulis dari I Gusti Ayu Syafika Larasati

Komentar